Breaking News

Kisah Seks Menikmati Pacar Dari Sahabatku

Kisah Seks Menikmati Pacar Dari Sahabatku


Kisah Seks ABG - Saya punya teman kuliah, namanya Rino, sekalipun beda jurusan tapi kami sering jalan bareng walau hanya sekedar cari makan malam-malam. Tempat kost Rino dekat dari kampus, agak jauh dari kost saya. Laki-laki berbadan sedikit kurus tapi tinggi itu mempunyai seorang pacar jurusan Psikologi sebut saja namanya Vina. Vina ini cukup akrab dengan saya, mengingat kami sering bertemu baik di kafe kampus maupun di kost Rino. Vina adalah seorang gadis yang cukup periang dan aktif, diluar itu dia seorang gadis yang cukup menawan. Dengan kulitnya yang putih dan rambut panjang lurusnya dipadukan dengan tinggi badan dan bentuk body yang aduhai, dia bisa dikategorikan sebagai salah satu bintang di fakultasnya.

“Hai Vin!” sapa saya saat bertemu dengannya di kost Rino, maklum saya sering main ke tempat cowoknya pas malam.

“Eh, hai Do! Lho Rino mana?” tanyanya.

Saat itu memang Rino sedang pergi untuk mencari sesuatu dan dia juga bilang butuh waktu agak lama dan karena kostnya sepi hanya ada satu orang temannya saja yang tinggal, maka dia meminta saya untuk sekalian jagain kamarnya.

“Oh….pergi yah. Padahal aku mau ajak dia ke supermarket.” katanya lagi setelah mendengar penjelasan saya.

“Oh gitu, mau beli apa sih emangnya? Penting gak? Kalau penting telpon aja atau kirim sms.” kata saya pada Vina.

“Gak ah… siapa tahu dia sedang ada urusan penting.” lanjutnya sambil merebahkan diri di kasur.

“Gila…” pikirku saat melihat lekuk tubuhnya waktu rebah di kasur.

Buah dadanya mencuat keatas dan pusarnya pun terlihat. Gadis ini memang luar biasa betul.
Sembari mencari-cari buku saya sengaja melirik-lirik kearah dadanya dan benar saja akhirnya saya melihat payudara berbalut bra warna kuning dari sela-sela kaosnya.

“Ehm… Rino beruntung yah bisa punya pacar kayak kamu.” kata saya padanya.

“Hah?? Beruntung gimana maksudmu?” tanyanya.

“Yah beruntung, dapat cewek cantik dan berbody aduhai kayak kamu.” lanjutku.

Kata-kata saya ternyata dapat membuat telinganya merah padam juga wajahnya karena malu.

“Ah.. kamu ini bisa aja…” Vina tersipu berusaha menutupi malunya tapi gagal.

“Memang wajahku ini cantik apa? Lagian tubuhku juga gak bagus-bagus amat kok.” sahutnya lagi.

Saya hanya tertawa kecil dan mendekatinya, sambil berbaring disampingnya saya berkata,

”Siapa bilang tubuhmu nggak bagus? Jujur saja kalau aku Rino aku gak akan biarin kamu ninggalin kamar ini walau sedetik.” Kata saya lagi.

Mendengar semua itu wajahnya tambah merona karena malu.

“Kamu ini muji atau apa sich?” tanyanya lagi.

Langsung saya memandang Vina dan secara tak sengaja mata kamipun bertautan. Entah setan mana yang membuat saya dan dia lupa diri karena tahu-tahu bibir kami berdua sudah bersentuhan. Saya mencium bibirnya dengan lembut dan penuh perasaan sedangkan Vina juga membalasnya dengan pagutan yang tak kalah hebat.

“Hebat cewek ini, ciumannya maut…” kata saya dalam hati. Selama ini mungkin ciuman Vina lah yang paling hebat dari semua cewek yang pernah saya cium. Sambil terus melakukan French Kiss dengan Vina, tangan saya pun menjelajah tanpa batas lagi. Saya remas buah dadanya yang masih berbalut kaos dan bra itu. Tak perlu lama-lama akhirnya seluruh baju Vina sudah saya preteli, sambil saya mencumbu leher dan telinganya. Sekarang dia sudah telanjang bulat didepan saya.

“Do… ini salah Do. aku udah punya Rino, lagipula aku sama pacarku saja belum pernah sampai beginian. Aku takut.” kata Vina lirih.

“Semua ada kalanya yang pertama Vin.” hiburku.

Lalu saya lepas juga seluruh pakaian saya dan mulailah pergumulan kami di ranjang sahabat saya itu.

“Ahhhh… ochhhh…” desahnya setiap kali saya meremas buah dadanya dan menciumi puting payudaranya itu.

Secara naluriah, tangannya menggapai batang kejantanan saya yang sudah membesar dari tadi karena menahan nafsu.

“Ini yah yang namanya penis orang dewasa? Kok gede banget.” katanya polos.

Saya hanya tersenyum saja saat dia berkata itu dan dengan perlahan tapi pasti saya membimbing penis saya itu kearah bibir vagina Vina yang sudah sangat basah.

“Baru juga bentuknya Vin, belum kegunaannya. Ntar kalau udah tau rasanya bakalan minta terus lho.” selorohku.

“Jangan Do… aku nggak mau mengkhianati Rino.” katanya dengan nada pasrah memelas diselingi air mata.

Tapi apa daya, nafsu mengalahkan logika. Sekali dorong penis saya sudah masuk setengah bagian kedalam vagina Vina.

“Aaahhhhhh… Dooo… sakitt…” rintihnya.

Tidak saya pedulikan lagi toh tinggal separuh jalan. Dan bleshhhh… masuk sudah semua penis saya kedalam vaginanya.

“Aahhhh… Do… aku… ahh, udah masuk?” katanya terbata-bata.

Saya mengangguk dan tersenyum kecil. Saya mulai goyangan pinggul saya dengan gerakan maju mundur yang semakin lama semakin cepat durasinya.

“Ohhh… ahhh… ohhh… ahhh… ahhh…” desah Vina.

Dengan bantuan cairan kewanitaan dan darah perawannya, gerakan saya terasa lebih leluasa dari tadi.

“Vin, memekmu bener-bener legit. Ternyata selain cantik kamu juga berpotensi besar dalam urusan ranjang.” selaku.

Dia hanya terdiam tersipu sambil menahan sejuta rasa nikmat dan keperihan di liang kewanitaannya yang sekarang sedang dijarah batang kejantanan saya. Setelah kurang lebih 10 menit berlangsung acara persetubuhan itu, akhirnya saya merasakan akan segera keluar.

“Vin… aku keluar nih. Keluarin di dalam yah?” kata saya lagi sambil mempercepat genjotan saya.

“Jangan Do, ntar aku hamil…” pinta Vina.

Tapi sudah terlambat, saya segera mengejang dan memeluk dia sangat erat saat muntahan sperma saya keluar dari ujung penis saya dan membasahi seluruh liang vagina Vina.

“Ohh… Vin…a hhhhhh…” desahku sementara Vina hanya terpejam matanya sambil setengah menangis.

Usai pergulatan itu, Vina memakai pakaiannya lagi dan pamit. Tapi sebelumnya dia minta pada saya supaya tidak menceritakan hal ini pada siapapun. Saya sih setuju saja asal dia tidak kapok melayani saya. Mendengar persyaratan saya dia hanya tertunduk diam dan pergi.

20 menit kemudian Rino datang dan dia terkejut melihat sprei kasurnya terdapat bercak merah. Saya hanya mengatakan padanya kalau itu bercak obat merah yang tertumpah dari bifet atas karena saya tak sengaja tersandung dan menabrak lemari kecil itu. Dia pun tidak banyak curiga, hanya sedikit ngomel-ngomel pada saya. Ternyata dia habis kena tilang karena tidak membawa STNK waktu membawa motor dan butuh waktu lama untuk meyakinkan polisi bahwa dia bukan kriminal dan itupun setelah dia kehilangan uang 50 ribu rupiah buat nyogok. Dalam hati saya berkata, ”Sebenarnya kamu telah kehilangan sesuatu yang lebih berharga dari 50 ribu rupiahmu.” Dia hanya mengomel saat saya menertawainya tanpa dia tahu apa sebabnya.

Cerita Dewasa Sex Perawan, Cerita Dewasa Sex SMA, Cerita Dewasa Sex Gangbang, Cerita Dewasa Sex SPG, Cerita Dewasa Sex ABG,Cerita Dewasa Sex Model, Cerita Dewasa Sex Suster, Cerita Dewasa Sex Mahasiswa, Cerita Dewasa Sex Mahasiswi, Cerita Dewasa Sex Threesome, Cerita Dewasa Sex Pembantu, Cerita Dewasa Sex Tante Girang, Cerita Dewasa Sex Salon++, Cerita Dewasa Sex Lesbi, Cerita Dewasa Sex Gay, Foto Hot ABG Terbaru, Foto Hot Model Terbaru, Foto Hot Mahasiswi Terbaru, Foto Hot Tante Terbaru, Cerita Sex Terbaru 2017, Cerita Mesum terbaru 2017, Cerita Dewasa Terbaru 2017

Tidak ada komentar