Breaking News

Cerita Mesum Saat Di Dalam Kamar Kost

Cerita Mesum Saat Di Dalam Kamar Kost


Sudah tiga bulan lamanya aku menganggur setelah lulus dari SMU, sebanarnya aku ingin segera mendapatkan pekerjaan setelah lulus sekolah. Tapi ternyata pekerjaan tidak semudah yang aku bayangkan, karena sulit juga mendapatkannya. Akhirnya aku hanya bisa beriam diri di rumah, dan hanya membantu ibu dengan pekerjaan rumah seperti menyapu atau membersihkan rumah layaknya anak perawan.

Namaku Fitria dan biasa di panggil Tria, saat ini usiku baru menginjak 19 tahun. karena orang tuaku hanya buruh serabutan akupun tidak melanjutkan pendidikanku ke jenjang bangku kuliah, dan aku masih memiliki adik yang saat ini masih duduk di bangku SLTP. Karena tidak ada pekerjaan yang harus aku lakukan terkadang akupun hanya memainkan hp dan tidak jarang aku buka situs cerita ngentot.

Tentu saja hal itu diam-diam aku lakukan, karena kalau sampai ketahuan orang tuaku mampuslah aku. Sewaktu SMU aku menjalin cinta dengan Rendra namun kini hubunganku digantung begitu saja, dan aku dengar dia kuliah di kota ini juga. Mungkin karena aku tidak kuliah diapun jadi males melanjutkan hubungan ini, walau ada rasa kecewa tapi aku bersikap biasa saja, toh aku tahu kalau hubunganku tidak selamanya harus berakhir di pelaminan.

Banyak yang bilang kalau wajahku mirip artis sinetron yang saat ini sedang naik daun. inipun terbukti dengan banyaknya cowok yang mencoba mendekati aku tapi aku masih males buat menjalin hubungan lagi, bukannya masih mengharap Rendra tapi hatiku memang tidak ingin memikirkan hal itu. Meskipun terkadang aku masih sering membaca cerita sex ngentot abg dan membuat aku ingin memiliki pasangan.

Sampai akhirnya hampir enam bulan lamanya aku menunggu kabar tentang pekerjaan tapi hasilnya tetap saja nihil. Akhirnya akupun memberanikan diri pergi merantau ke kota Jakarta, disana aku memiliki bibi yang masih saudara dengan ibuku. Aku pikir kota Jakarta begitu wah namun begitu sampai di tempat tinggal bibiku, terus terang aku ingin segera kembali ke kampung halamanku.

Tapi kemudian aku sadar aku tidak boleh mengecewakan orang tuaku. Akupun bertahan disana mencari pekerjaan yang bagus tapi selama menunggu akupun membantu bibiku menunggui kios kecil kepunyaannya, sampai akhirnya aku mengenal sosok pria yang bernama mas Abdi dia bekerja di salah satu perusahaan yang tidak jauh dari kios yang aku jaga. Dan hampir setiap hari dia membeli sesuatu dari kios bibiku.

Kamipun saling mengenal hingga akhirnya kamipun jadian, siapa yang tidak senang mendapatkan pacar yang bekerja di kantoran sedangkan aku hanya gadis penjaga kios. Mas Abdi begitu baik padaku tidak jarang dia memberikan sesuatu padaku bahkan terkadang dia mengantarku pulang setelah dia pulang dari kantornya sedangkan aku diganti oleh bibiku untuk menjaga kios.

Aku tidak tahu apakah bibi tidak suka pada hubunganku dengan mas Abdi, pernah suatu hari dia berkata mengingatkan aku “Tria.. jangan gampang percaya sama cowok di kota ini..” Dan hal itu membuat aku tersinggung, akhirnya setelah mendapat pekerjaan sebagai pelayan di restauran dan itu aku dapat dari mas Abdi dan diapun berjanji akan mencarukan aku pekerjaan yang lebih baik lagi.

Karena itu akupun pindah dari rumah bibiku ke salah satu tempat kost yang ada di kota itu. Dan aku bilang pada kedua orang tuaku kalau rumah bibi sempit dan aku tidak betah tinggal disana, akhirnya orang tuaku mengizinkan meskipun hanya lewat ponsel. Di tempat kost tersebut aku menjadi lebih leluasa bertemu dengan mas Abdi, awalnya dia begitu sopan padaku.

Hingga pada suatu hari dia datang ke tempat kostku kebetulan hari itu tepat hari minggu, mas Abdi mengajakku jalan ke luar kota. Di salah satu tempat wisata itulah kami menjadi lebih mesra lagi menjalin cinta dengan penuh kelembutan dia cium keningku. Sebenarnya saat itu aku sudah ingin melkaukan adegan seperti dalam cerita ngentot abg yang sering aku baca.

Mungkin libidoku sudah tinggi untuk berbuat mesum, namun karena mas Abdi hanya melakukan hal itu akupun menahannya. Sampai akhirnya kamiun tida di tempat kostku, dengan manja aku menyuruh mas Abdi untuk mampir dulu, diapun mau lalu kami berdua masuk kedalam kamar dengan berbaring di atas kasurku mas Abdi melepas kelelahannya setelah mengemudi dari tempat wisata tadi.

Sedangkan aku langsung pergi ke kamar mandi yang berada di luar kamar dan setelah selesai akupun kembali ke dalam kamar dan aku lihat mas Abdi tertidur lelap. Akupun membiarkannya karena aku tahu dia lelah dan kami juga sudah makan tadi, akhirnya akupun duduk di sebelahnya dengan memakai pakaian tidur terusan aku menyalakan Tv sambil menonton dan tidak sadar akupun rebahan di samping mas Abdi.

Aku dikagetkan ketika aku berbalik ke arah samping dan wajahku tepat berada di depan wajah mas Abdi yangsudah terbangun dan menatapku dengan begitu dekat. Aku tertunduk malu tapi begitu mas Abdi kembali mencium keningku lalu beralih kebibirku di saat itu juga aku langsung membalasnya juga kamipun bergumul di sana dengan penuh gairah.

Tubuhku sudah tidak lagi memakai pakaian sehingga dengan mudah mas Abdi melebarkan pahaku kemudian diapun memasukkan kontolnya “Uuuugggghhh… aaaagggghhhh… aaaaggghhh…. aaaaggghh… aaaaagggghhh… aaaggghhh..” Pertama kali dia agak sulit namun akhirnya diapun mendesah ketika mulai bergerak turun naik di atas tubuhku terlihat juga dia begitu menikmatinya.

Meskipun baru pertama kali aku melakukan adegan seperti dalam cerita ngentot tapi aku tahu juga ara bermain. Dengan ikut memutar pantatku dari bawah tubuhnya membuat akupun ikut mendesah “OOOoooouuugghh… ooouuugghh… maaaas… aaaaaggghh… aaaggghh… teruuuuusss… aaaggggghh… maaaas… aaaggghh..” DEsahku sambil memegnag kedua pundak mas Abdi.

Layakanya pemain dalam adegan cerita sex kamipun terus bergerak sampai-sampai tubuh kami sudah basah oleh keringat “Oooouuuggggghh… aaaaggghh….. Triaaaaa… aaaggghh… aaaaku… saaayaaang… aaaggghh….. kaaamu… aaagggggghhhhh… aaagggghhh… aaaagggghhh..” Nikmatnya di goyang seperti ini oleh mas Abdi dan kini aku mengerti kenapa para bispak begitu menikmatinya.

Kini gerakan mas Abdi semakin cepat lama-kelamaan diapun mengerang panjang “OOOuuuggggghh… Triaaaaa… aaaaaagggghh… aaaggghh… saaayang…… aaaggggghhh… aaagghhh… aaagggghh.. aaagggghhh” Saat itulah aku merasa memekkku semakin basah oleh lendir yang dimuntahkan kontol mas Abdi, dan tidak lama kmeudian aku melihatnya lemas di atas tubuh bugilku.

Kamipun masih berpelukan meskipun tidak lagi bertenaga, mas Abdi berbisik “Tria.. aku sayang kamu..” Betapa senangnya dalam hatiku mendengar hal itu. Aku lupa kalau kami belum melangsungkan pernikahan, nmaun hal itu tidak membuatku berhenti melakukannya. Karena sejak saat itu kami sering melakukan adegan seperti dalam cerita ngentot ini setiap kali ada kesempatan.

Tidak ada komentar